Sholat Berjama'ah
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan Kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik kebelakang. Sungguh (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh Alah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia". (QS, Al- Baqarah, 2:143).
Kiblat bukanlah bangunan Kabah, melaikan tanah tempatnya berdiri. Dengan kata lain, ruang dari Bumi ke langit adalah kiblat. Karena alasan ini, jika seseorang ada di bawah air atau di langit, ia masih dapat menegakkan sholat.
Mungkin saja menetapkan arah kiblat melalui perhitungan matematis. Hal itu juga bisa dicapai dengan sebuah kompas. Bahkan, jika penentuan kiblat yang sangat cermat tidak dapat dilakukan dengan perhitungan dan peralatan, orang boleh memiliki keyakinan kuat tentang arah sebenarnya dan keyakinan ini dapat diterima.
Di tempat- tempat di mana peralatan, kompas, bintang-bintang, dll. Tidak tersedia, mukmin harus meminta nasihat kepada para Muslim yang tahu arah kiblat.
Dalam kendaraan yang bergerak seperti kapal atau kereta api, orang harus berdiri dalam arah kiblat dan meletakkan kompas di dekat tempat bersujud. Dengan cara ini, selagi kendaraan membelok, orang tersebut harus juga berputar ke arah kiblat. pilihannya, seorang lain membantu memutarnya ke arah yang benar.
Disebutkan dalam riwayat, Rasulullah menghadap kiblat ke BAitul Maqdis selama kurang lebih enam belas bulan. Ketika Rasulullah mendapatkan wahyu pemindahan kiblat, seorang sahabat resa bagaimana nasib para sahabat yang telah meninggal sebelumnya. Allah kemudian menurunkan ayat," Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia".
Ali bin Abu Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, Allah SWT. memerintahkan beliau menjadi Baitul Maqdis sebagai kiblat. Kaum Yahudi bergembira mendengar perintah Allah tersebut. Beberapa waktu kemudian Rasulullah menghendaki dapat menghadap kiblat seperti pendahulu beliau, Nabi Ibrahim, yaitu Ka'bah. Beliau pun memanjatkan doa kepada Allah, lalu turunlah ayat. "hadapkanlah wajahmu ke arah itu".
Terdapat hikma besar dengan dipindahkannya kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah. Allah SWT, hendak menguji keimanan umat Muhammad, apakah ketika beliau mendapatkan wahyu, mereka mengikutinya atau tidak. ternyata, tidak sedikit di antara mereka mengingkari wahyu ini.
Dalam ayat "Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam)" umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia". Disebutkan bahwa umat Nabi Muhammad SAW. adalah umat yang memiliki keutamaan dibandingkan dengan umat yang lain. Selain menjadi pamungkas para nabi dan rasul, Rasulullah SAW. Merupakan penyempurna semua syariat samawi yang pernah diturunkan Allah SWT. Jadi, umat Nabi Muhammad SAW adalah umat pilihan.
Sekian dan terima kasih telah mampir,,.semoga ada manfaatnya,.atas segala kekurangannya kami mohon maaf,.
Wasallam,...
|
No comments:
Post a Comment