Sebagaimana disebutkan didalam Al Quran, Nabi Sulaiman adalah seorang nabi yang hendak difitnah oleh sebagian orang dan ditampakkan seakan-akan tidak bertuhan.
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan," Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir. " Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mecelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dangan izin Allah..." (QS Al- Baqarah,2:102).
Kaum Mason mengambil gagasan yang secara keliru dinisbahkan kepada Nabi Sulaiman ini dengan menganggapnya sebagai wakil dari kepercayaan pagan Mesir kuno. Oleh karena itu, mereka memberinya tempat penting didalam doktrin mereka. di dalam bukunya, The Occult Conspiracy, salah seorang sejarawan Amerika, Michael Howard, menyebukan, semenjak Abad pertengaha, Sulaiman telah dianggap sebagai ahli sihir dan seorang yang memperkenalkan sejumlah gagasan pagan ke dalam Yuhudi. Howard menjelaskan bahwa kaum mason menganggap Kuil Sulaiman sebagai "kuil pagan" , dan karenanya menjadi penting.
Gambaran palsu yang dibuat-buat atas Nabi Sulaiman, seorang abdi Allah yang sholeh dan taat, menunjukkan asal-usul sejati masonry.
Yahudi Menumbuh suburkan, Paganisme melalui Fremasonry
"Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah sampai Allah memberikan perintah-Nya atas segalah sesuatu." (QS, Al-Baqarah, 2:109).
Pada sebagian kitab Perjanjian lama (misalnya, Yosua) berbagai perintah diberikan untuk melakukan kekejaman terhadap orang-orang non-yahudi. Pembunuhan massal diperintahkan, tanpa memandang wanita, anak-anak, atau orang tua. Kekejaman tanpa belas kasihan ini sepenuhnya bertentangan dengan keadilan Tuhan, dan mengingatkan kepada kebiadaban budaya pagan, yang menyembah dewa-dewa perang yang mistis.
Berbagai pemikiran pagan yang disusupkan ke dalam Taurat ini tentu mempunyai asal-muasal. Pastilah ada orang Yahudi yang mengambil, menghormati, dan menghargai suatu tradisi yang asing bagi Taurat, dan mengubah Taurat dengan menambahkan ke dalamnya pemikiran-pemikiran yang berasal dari tradisi yang mereka ikuti.
Asal-usul tradisi ini merentang jauh hingga ke para pendeta Mesir kuno (para ahli sihir rezim Fir'aun). Tidak lain, Kabbalah adalah yang dibawa dari sana oleh sejumlah orang Yahudi. Kabbalah mempunyai bentuk yang memungkinkan Mesir kono dan doktrin pagan lainnya menyusup ke dalam agama Yahudi dan berkembang didalamnya.
Sekian dan terima kasih telah mampir,.mohon maaf terdapat kekurangan semoga ada manfaatnya,.
Wasalam.
No comments:
Post a Comment