Monday, October 30, 2017

Penelitian Asal- Usul Suku Rejang

  Lilo       Monday, October 30, 2017
Penelitian tentang asal- usul, dan adat istiadat Suku Rejang, juga telah dilakukan oleh para peneliti diantanya adalah William Marsden dengan bukunya "History of Sumatera" tahun 1977, Hazairin dengan Disertasinya "De Rejang" tahun 1932 (terbitnya buku De Rejang dalam bahasa Belanda), M. A Yaspan seorang sarjana Australian National University dengan karyanya "From Patriliny to Matriliny: Structural Change Amongst The Rejang of Southwese Sumatera" Thun 1961-1963. Muhammad Hoesin menunis sebuah naska tentang "Tambo dan Adat Rejang Tiang IV" pada tahun 1932, Richard Mc Ginn seorang Guru Besar Ohio University USA, tahun 2006, yang memfokuskan tentang asal-usul Suku Rejang, dan Zayadi Hamzah, Dengan Disertasinya yang berjudul " Islam dalam Perpektif Budaya Loka, Studi Tentang Ritual Siklus Kehidupan Keluarga Suku Rejang di Kabupaten Rejang Lebong" pada tahun 2010.

masyarakat rejang
Masyarakat Rejang


Penelitian lain tentang adat Rejang Lebong dilakukan oleh Abdullah Siddik (1980) dalam bukunya "Hukum Adat Rejang". Demikian juga peneliti yang dilaksanakan oleh Pesirah Abdul Sani (1983), mengenai "Jurai Adat Rejang". penelitian ini menggali tentang pedoman penerapan hukum adat sebagai pusaka yang sangat berharga. Namun penelitian yang dilakukan oleh Abdullah Siddik dan Abdul Sani merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, yang tidak memperlihatkan bagaimana dampak hukum adat tersebut dalam perkembangan masyarakat.

Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Yusuf Jenidam (1986) tentang cara-cara melamar menurut masyarakat Rejang, dengan judul penelitian "Ca-0 Ca-0 Mengasen Ite Tun Jang". Dilanjutkan lagi oleh Mahyudin Tuib (1997), yang meneliti tentang adat perkawinan, Tari, Nyanyian dan Musik Jang Pat Petulai. Sukarman Syarnubi (1999) meneliti tentang makna lambang upacara adat perkawinan Rejang Lebong. M. Abdi (2000) Thesis di Universitas Diponegoro Semarang. "Peranan Lembaga Adat Tradisional Masyarakat Rejang (Kutei) Dalam Penyelesaian Tindak Pidana", penelitian ini menyimpulkan bahwa, peranan Lembaga adat tradisional masyarakat Rejang (Kutei) sebagai lembaga informal yang dapat menyelesaikan tidak pidana masih diakui dan dipertahankan. Kadirman(2004) tentang Ireak Ca'o Kutei Jang dan penelitian Syafrudin (2004) dalam bentuk thesis di IAIN Raden Fatah Palembang. "Patang sebagai metode Pendidikan Akhlak Dan Menjaga Kemaslahatan Masyarakat Rejang Lebong".

Penelitian William Marsden Hazairin, Muhammad Hoesien, Yaspan dan Zayadi belum secara jelas mengungkapkan tentang asal-usul nenek moyang Suku Rejang. Penelitian mereka menemukan bahwa suku Rejang berasal dari India Belakang ( Semenanjung Vietnam) Terinspirasi dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berasal dari manusia perahu berasal dari India Belakang yang mencari daerah baru kepulauan Nusantara. Penelitian mereka menyatakan bahwa Suku Rejang berasal dari empat kelompok orang yang bermukim di daerah Lebong yang dipimpin oleh para Ajai.

Sedangkan penelitian Richard Mc Ginn (2006) menyatakan bahwa nenek moyang suku Rejang berasal dari Tonkin Indocina. Mereka pindah ke Sumatera melalui Kalimantan berlayar menuju Serawak (Kalimantan Utara) sekitar 1200 tahun yang lalu. Sebagaian mereka menetap di sana dan tetap menggunakan bahasa Rejang bahkan terdapat sungai yang bernama Sungai Rejang. Dari Serawak mereka berlayar melewati pulau Bangka Belitung menuju sungai Musi, kemuidan menyimpang kekanan menuju sungai Rawas sampai di daerah Rawas paling hulu. Sebagian tinggal di daerah ini dan sebagian berlayar menelusuri sungai Rawas hingga sampai ke gunung hulu Tapus, dan menetap disana.

Secara Geografis suku Rejang dapat dikategorikan kedalam dua bagian yaitu Rejang Pesisir dan Rejang Pedalaman atau pegunungan. Suku Rejang pedalaman menempati wilayah asal yaitu Lebong dan Rejang Lebong sekarang Perkembangan Suku Rejang juga ditandai dengan hubungan perdagangan dengan perdagangan Inggris yang datang kewilayah pesisir Bengkulu sekitar akhir abad keVII. Saat ini suku Rejang berkembang dan menyebar ke berbagai daerah di Kabupaten Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, BengkuluUtara, Bengkulu  Selatan dan sampai wilayah Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Lahat dan Musi Rawas.


Sekian dan Terima Kasih semoga bermanfaaat 
logoblog

Thanks for reading Penelitian Asal- Usul Suku Rejang

Previous
« Prev Post

2 comments:

  1. bagai mana dengan suku rejang yang berada di desa aur gading kec. hulu palik?

    ReplyDelete
  2. bisa jadi tambahan refrensi untuk lebih mempelajari budaya sejarah bangsa Indonesia

    ReplyDelete