Saturday, November 4, 2017

Makam Nenek Moyang Akar Peradaban di Wilayah Pasemah

  Lilo       Saturday, November 4, 2017
Batu Gajah

Kisah cerita ini umumnya dikenal di dataran tinggi dan telah disimpulkan oleh "Kolon williams" (1998) dan "Bart Barendregt" (2002). "Atung Bungsu" tiba di wilayah Pasemah, dan menemukan tempat yang ideal untuk menetap. Tapi daerah itu sudah dihuni oleh penduduk lokal yaitu masyarakat Rejang. Melalui tipu daya, Atung Bungsu mendapatkan tanah dari Suku Rejang

Makam suci Atung Bungsu, di situs Benua Keling Lama itu sendiri , terkenal sebagai tempat yang agak penting bagi orang-orang Pasemah dan Suku Rejang, dan dikatakan menarik peziarah dari seluruh wilayah , ada juga di wilayah Pasemah tempat lain, yang sangat mirip dengan yang satu ini, makam pahlawan pendiri lainnya, "Serunting Sakti". kuburan itu terletak 2 km sebelah utara desa Pelang Kenidai.

Beberapa kelompok keluarga (Clan) dari wilayah pasemah, seperti Semangka Semidang misalnya, tidak mengenal Atung Bungsu sebagai nenek moyang mitos mereka, melainkan percaya bahwa mereka berasal dari Serunting Sakti. Lebih dikenal sebutan "Si Pahit Lidah", Serunting Sakti banyak bepergian di dataran tinggi, konon mempunyai kesaktian mengubah manusia dan hewan menjadi batu, dengan bukti yang di percayai banyak batu megalith menjadi konsekuensi dari tindakannya. Yang perlu diperhatikan adalah narasumber dari wilayah pasemah biasanya tidak mengklaim batu-batu megalith sebagai karya nenek moyang mereka, namun jelaskan bahwa batu-batu itu ada di sini sebelum mereka tiba. Sebaliknya, mitos serunting sakti nampaknya menjalin hubungan antara megalitik dan beberapa klan dataran tinggi. Tradisi ini bisa menjadi sisa dari sebuah perjanjian kuno antara pendatang baru dan yang sebelumnya di habitat, yang mereka dominasi dan sebagian berasimilasi, sebagian ditolak ke daerah tetangga seperti Lintang, Rejang Lebong, dan sebagainya.

Kuburan serunting sakti telah dibangun kembali secara Islam, namun ketika Van Der Hoop mengunjunginya pada tahun 1930, tampak sedikit  berbeda. Tempat ini juga digunakan sebagai tempat ziarah bagi beberapa kelompok masyarakat di wilayah ini. Dalam "olak mengkudu", beberapa warga desa yang kami temui baru saja kembali dari makam yang dikeramatkan ini, dimana mereka mengatakan mereka sering berkunjung ketempat ini setiap tahun untuk memberi penghormatan kepada leluhur mereka.

Semoga Bermanfaat ,.dan Terima Kasih
logoblog

Thanks for reading Makam Nenek Moyang Akar Peradaban di Wilayah Pasemah

Previous
« Prev Post

1 comment:

  1. sangat membantu untuk materi tambahan makalah
    terima kasih

    ReplyDelete