Jalur Pemasaran itu Bernama Komunitas
Komunitas Pasar |
Persaingan di dunia bisnis semakin sengit. Produk-produk baru selalu bermunculan meramaikan pasar. Setiap
produsen saling adu strategi menarik konsumen. Diperlukan gaya pemasarran cerdas agar konsumen mau memilih produk yang ditawarkan. Dan diantara berbagai cara pemasaran, terdapat sebuah cara pemasaran yang cukup efektif dan menarik saat ini yaitu pemasaran lewat komunitas.
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan makhluk lain untuk melakukan interaksi. Karena interaksi itulah tercipta komunitas, yang umumnya terbentuk karena adanya kesamaan antar anggotanya. Inilah dasar terciptanya terobosan baru untuk emasaran produk yaitu menggunakan komunitas sebagai sarananya.
BERKAH BAGI MARKETER
Berbagi jenis komunitas akhir-akhir ini banyak terbentuk di masyarakat, misalnya komunitas RT, RW, Fans Klub Artis, komunitas dalam berbagai bentuk itu sebetulnya merupakan berkah bagi para marketer. Di dalam komunitas itu telah tergabung sekelompok orang dengan segmentasi tertentu, entah itu berupa sekelompok dengan segmentasi berdasarkan faktor geografis, demografis, maupun behaviour yang sebenarnya berpotensi menjadi sarana pemasaran produk. biasanya disitu terjadi proses pertukaran informasi yang begitu cepat, apalagi dengan majunya teknologi internet.
Saat ini ada banyak komunitas konsumen dari produk atau merek tertentu. Sebut saja Indosat Blackberry Community, Byson Yamaha Owner Indonesia Club, BMW Car Club of Indonesia, atau Harley Davidson Club of Indonesia. Dalam sebuah program pemasaran, peran komunitas yang berisi penggemar berat suatu produk menjadi cukup penting. Misalnya, sering di jalan raya ditemui rombongan pengendara motor menggunakan atribut jaket yang seragam bertuliskan nama produsen motor terntentu.
MANFAATKAN KOMUNITAS
Di satu sisi orang mungkin melihat hal itu sebagai gaya hidup (life style) bahwa memiliki komunitas tertentu akan memunculkan indentitas baru. Tetapi, disisi lain produsen melihat hal itu sebagai strategi pemasaran dengan memanfaatkan komunitas. Strategi pemasaran berbasis komunitas dinilai signifikan bagi kalangan produsen sebagai media menarik konsumen yang loyal dan mengembangkan brand di lingkungan masyarakat.
Sebetulnya jika para marketer jeli maka banyak sekali komunitas yang bisa dibidik dan diedukasi untuk meningkatkan penjualan. Yang jelas syarat utamanya adalah bisa bertemu pada kepentingan yang sama. Di Jakarta ada komunitas reading bugs yang mengajak orang atau anak kecil suka membaca, maka tidak heran jika komunitas ini juga menjadi incaran para penerbit buku atau majalah anak.
Selanjutnya menjadi tugas para marketer untuk membidik komunitas mana yang menjadi target market mereka, lalu menciptakan aktifitas marketing yang sesuai dengan targetnya misalnya dengan memanfaatkan gathering komunitas ataupun mailing list untuk menyebarkan informasi produknya, atau bahkan memberikan sampel produknya untuk dicoba oleh mereka.
Komunitas sendiri kini telah menjelma menjadi nyawa baru sebuah produk. Karena pada dasarnya konsumen membutuhkan figur refleksi dari dirinya dan produk yang dia gunakan. Konsumen membutuhkan adanya tempat bertanya dan berkonsultasi sebagai sesama penikmat sebuah produk. Dan Konsumen membutuhkan keyakinan bahwa terdapat sekelompok orang yang memiliki kesamaan minat serta selera. inilah yang membangun loyalitasdari masing-masing anggota komunitas tersebut.
Persaingan di dunia bisnis semakin sengit. Produk-produk baru selalu bermunculan meramaikan pasar. Setiap
produsen saling adu strategi menarik konsumen. Diperlukan gaya pemasarran cerdas agar konsumen mau memilih produk yang ditawarkan. Dan diantara berbagai cara pemasaran, terdapat sebuah cara pemasaran yang cukup efektif dan menarik saat ini yaitu pemasaran lewat komunitas.
Didukung dengan teknologi internet yang semakin canggih, maka pelanggan dapat dijadikan pula sebagai partner atau teman dalam sebuah jaringan. Sehingga marketer bisa berhubungan lebih dekat lagi dengan pelanggannya. Ada banyak teknologi social networking yang bisa dimanfaatkan bahkan secara gratis, seperti Facebook, Twitter, Plurk, Youtube, Forum, blog, dan sebagainya. Layanan-layanan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pendukung strategi one to many, dengan cara membroadcast suatu informasi.
Disitu pulalah terdapat para pemimpin (leaders) yang menjadi orang yang influencer bagi anggota komunitas masing-masing. Influencer itu misalnya RT, aktifis mailing list, pentolan kelompok hobi tertentu, pimpinan fans club, dll. Selanjutnya adalah tugas para marketer untuk membidik komunitas mana yang menjadi target market mereka, lalu menciptakan aktifitas marketing yang sesuai dengan targetnya.
Kegiatan marketing bagi komunitas ini memang memerlukan kreatifitas yang lebih dari para marketer, namun tidak harus berbiaya besar karena marketer dapat memanfaatkan berbagai bentuk kegiatan yang murah seperti viral marketing. Semuanya dan kejelian para marketer untuk memilih dan mengintegrasikan aktifitas marketingnya dalam satu kerangka strategi yang tepat.
No comments:
Post a Comment