Thursday, October 26, 2017

Kisah Pendek Motivasi dan Inspirasi Tentang Hidupan

  Lilo       Thursday, October 26, 2017



perbo curup utara
Amir

Saat hidup membuat Anda dalam kemerosotan, pergilah ke cerita pendek inspirasional ini. Tidak hanya membacanya seperti memeluk internet untuk jiwa, tapi mereka mungkin saja memicu gagasan atau perubahan di dalam dirimu menjadi lebih baik. Baca terus dan bersiaplah untuk tersenyum.

Setiap orang memiliki sebuah cerita dalam kehidupan

Seorang Wanita yang telah  berusia 24 tahun melihat keluar dari jendela kereta  dan langsung berteriak ...
"Ayah, lihat pepohonan di belakang sana, ayah!"

Ayah wanita tersebut tersenyum dan sepasang remaja  yang duduk di dekatnya, melihat perilaku kekanak-kanakan wanita berusia 24 tahun itu dengan dongkol bercampur iba, didalam hati mereka mengatakan "Ah Lebay banget".

 tiba-tiba wanita 24 tahun itu kembali berseru ...

"Ayah, lihat awan-awan itu berjalan dengan kami!"

Pasangan itu tidak bisa menahan diri dengan ulah kekanak-kanakan wanita 24 tahun itu dan berkata pada Ayah wanita 24 tahun itu ...

"Mengapa Bapak tidak membawa anak Bapak ke dokter yang baik?"
 Orang tua itu tersenyum dan berkata ... "Saya dan dia baru saja keluar dari rumah sakit, anak saya buta sejak lahir, dia baru saja mendapatkan matanya hari ini."

Setiap orang di planet ini memiliki sebuah cerita. Jangan menilai orang sebelum Anda benar-benar mengenal mereka. Kebenaran bisa mengejutkan Anda.


"Tali Gajah"

Saat seorang pria melewati gajah, dia tiba-tiba berhenti, bingung oleh fakta bahwa makhluk-makhluk besar ini hanya dipegang oleh tali kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas  sekali bahwa gajah bisa, kapan saja, melepaskan diri dari ikatan mereka tapi entah mengapa, ternyata tidak.

Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya mengapa hewan-hewan ini hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk pergi. "Oh itu," kata pelatih, "ketika gajah itu masih kecil, kita menggunakan tali senar yang sama untuk mengikatnya dan, pada usia itu, cukup untuk menahannya. Setelah mereka dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya tali itu masih bisa menahan mereka, jadi mereka tidak pernah mencoba melepaskan diri. "

Pria itu tercengang. Hewan-hewan ini bisa sewaktu-waktu terlepas dari ikatan mereka tapi karena mereka yakin tidak bisa, mereka terjebak di tempat mereka berada.

Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang melewati kehidupan bergantung pada keyakinan bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal melakukannya sekali sebelumnya?

Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran; Kita seharusnya tidak pernah melepaskan perjuangan dalam hidup.

"Kentang, Telur, dan Kacang Kopi"

Suatu ketika seorang anak perempuan mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sangat menyedihkan dan dia tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia bosan berkelahi dan berjuang sepanjang waktu. Sepertinya satu masalah telah terpecahkan, yang lain segera menyusul.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Dia mengisi tiga pot dengan air dan masing-masing di atas api tinggi. Begitu tiga panci mulai mendidih, ia memasukkan kentang ke dalam satu pot, telur di panci kedua, dan mengumpulkan biji kopi di pot ketiga.

Dia kemudian membiarkan mereka duduk dan mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada putrinya. Putrinya, mengerang dan tak sabar menunggu, bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya.

Setelah dua puluh menit ia mematikan pembakar. Dia mengambil kentang dari pot dan memasukkannya ke dalam mangkuk. Dia menarik telurnya dan memasukkannya ke dalam mangkuk.

Dia kemudian memasukkan kopi dan meletakkannya di cangkir. Beralih ke dia dia bertanya. "Putri, apa yang kamu lihat?"

"Kentang, telur, dan kopi," jawabnya buru-buru.

"Dengar lebih dekat," katanya, "dan sentuh kentangnya." Dia melakukannya dan mencatat bahwa isinya lembut. Dia kemudian memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mencabut cangkangnya, dia mengamati telur rebus itu. Akhirnya, dia memintanya untuk menyesap kopinya. Aroma yang kaya membawa senyum ke wajahnya.

"Ayah, apa artinya ini?" Tanyanya.

Dia kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi masing-masing menghadapi kesulitan yang sama-air mendidih.

Namun, masing-masing bereaksi berbeda.

Kentang itu masuk kuat, keras, dan tak henti-hentinya, tapi dalam air mendidih, warnanya menjadi lembut dan lemah.

Telurnya rapuh, dengan kulit terluar tipis melindungi bagian dalamnya yang cair sampai dimasukkan ke dalam air mendidih. Lalu bagian dalam telur menjadi keras.

Namun, biji kopi bubuk itu unik. Setelah mereka terkena air mendidih, mereka mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.

"Siapa kamu," tanyanya pada putrinya. "Ketika kesulitan mengetuk pintu Anda, bagaimana tanggapan Anda? Apakah Anda kentang, telur, atau kopi? "

Moral: Dalam kehidupan, hal-hal terjadi di sekitar kita, hal-hal terjadi pada kita, tapi satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita.

Kamu yang mana? tanya Ayahnya.
===================================================
Semoga bermanfaat,.dan terima kasih
logoblog

Thanks for reading Kisah Pendek Motivasi dan Inspirasi Tentang Hidupan

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment